PTFintek Karya Nusantara (Finarya) adalah sebuah layanan keuangan elektronik yang merupakan sinergi layanan keuangan elektronik dari berbagai BUMN. Dengan menghadirkan produk keuangan LinkAja, Finarya bertujuan untuk menghadirkan layanan transaksi digital yang lebih baik, mudah dan lengkap bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
JAKARTA PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) akan mempercepat pembangunan layanannya di sektor transportasi. Saat ini setidaknya ada tiga proyek transportasi yang sedang dikerjakan oleh Finarya, yaitu pembayaran kerta api Commuter Line, pembayaran jalan tol dan pembayaran di layanan Gojek.Satu layanan sudah berjalan yaitu pembelian tiket kereta api melalui KAI Access.
LinkAjaadalah produk uang elektronik nasional kebanggaan Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi finansial di seluruh lapisan masyarakat nusantara. LinkAja membuka lowongan level Associate untuk beberapa posisi di bawah ini: Creative & Production; Graphic Design; Campaign Operation; Financial Service Commercial; Customer Operation
Jakarta(ANTARA) - Perusahaan teknologi finansial BUMN PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) resmi menunjuk Yogi Rizkian Bahar menjadi Direktur Utama LinkAja yang efektif per 21 Juni 2022. Dengan pengalaman di bidang teknologi dan komunikasi selama lebih dari 18 tahun, Yogi memiliki visi untuk dapat membawa LinkAja menjadi fasilitas pembayaran
Linkaja(Foto ANTARA/Aprillio Akbar) PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, perusahaan yang menaungi platform pembayaran digital LinkAja, bakal meluncurkan fitur terbarunya yaitu LinkAja Syariah. Group Head Sales Channel dan Sharia Unit LinkAja Widjayanto Djaenudin menargetkan peluncuran LinkAja Syariah dilakukan sebelum akhir tahun 2019.
contoh soal essay tentang hak atas kekayaan intelektual. JAKARTA – PT Fintek Karya Nusantara LinkAja menargetkan pertumbuhan bisnis hingga dua kali lipat pada tahun Kilian Suwignyo, Direktur Marketing LinkAja mengatakan, menutup akhir 2019, LinkAja sebagai alat pembayaran elektronik nasional mengalami perkembangan signifikan. Tak hanya bertambah dari sisi pengguna terdaftar yang telah mencapai lebih dari 40 juta, melampaui target awal yang pemaparannya, hingga 2019, pertumbuhan pengguna aktif per bulannya mencapai 5,1 kali. Nilai transaksi atau gross transaction value GTV per bulan naik 4,8 kali dan jumlah transaksi bulanan naik 4,7 kali. “Size kami sudah tidak lagi kecil, jadi tahun depan pasti harus tumbuh di atas dua kali. Unicorn bukan goal di tempat kami tapi inklusi keuangan. Seberapa besar orang punya akses keuangan,” ujarnya, Selasa 17/12. Guna meraih target, LinkAja bakal terus memperluas cakupan usaha melalui kerja sama dengan beragam pihak baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, badan usaha milik negara, hingga berbagai perusahaan terbentuk, LinkAja memiliki positioning, visi, dan misi yang berbeda dengan uang elektronik lainnya. Tak hanya bermain pada kebutuhan gaya hidup, LinkAja juga berfokus kepada upaya pemenuhan kebutuhan mulai dari pembayaran tagihan, transportasi, BBM, telekomunikasi melalui pembelian pulsa, hingga pembayaran donasi. Pada akhir tahun 2019 ini, LinkAja telah terhubung dengan berbagai moda transportasi publik, mulai dari KRL Jabodetabek, Gojek, kereta api KAI antar kota, bus Damri, taksi Bluebird, Railink, Garuda/Citilink, dan berbagai transportasi lokal seperti Trans Lampung, Trans Semarang, dan hanya layanan moda transportasi, dari segi inovasi produk, perusahaan juga bakal mengembangan layanan keuangan yang mencakup tiga hal, yakni wealth management, proteksi, dan pinjaman. Namun, dia masih enggan menjelaskan lebih rinci. Selain itu, LinkAja juga sedang menggodok produk inovasi anyar ini masih dalam tahap pengembangan dan perizinan di Bank Indonesia. Danu Wicaksana, Direktur Utama LinkAja mengatakan sebanyak 82% pengguna LinkAja pun tersebar di luar Jakarta, dengan 52% pengguna berada di luar pulau Jawa seperti kota-kota di Sumatera bagian utara, Sumatera bagian tengah, dan Sulawesi. Penyediaan akses terhadap produk finansial memang masih menjadi kendala di Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di daerah dan pelosok. Saat ini LinkAja memiliki akses cash in kepada masyarakat di lebih dari titik pada akhir 2019, baik berupa bank channel, modern retail, hingga layanan keuangan LinkAja telah tersebar di 40 pasar tradisional, merchant lokal, 23 transportasi lokal, 23 universitas, dan 14 kantor pajak dan retribusi daerah. Pada 2020, LinkAja bakal menyasar ke 25 cluster nasional yang berfokus di kota tier dua dan tiga di segmen mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia. Teknologi LinkAja juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan sosial di Sleman, Kota Madiun, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Edukasi dan ajakan bertransaksi secara digital pun terus dilakukan dengan menggandeng lebih dari 250,000 merchant. Tak hanya itu, untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran digital, LinkAja telah bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menjadi sumber pengisian dana/ saldo di beberapa aplikasi nasional seperti Gojek, Bluebird Group, Damri, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan masih banyak lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini LinkAja Editor Hendri Tri Widi Asworo Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum Lorem ipsum dolor sit, amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum Lorem ipsum dolor sit, amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum Lorem ipsum dolor sit, amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum Lorem ipsum dolor sit, amet consectetur adipisicing elit. Looking for a particular LinkAja employee's phone or email? LinkAja Questions Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum dolor sit amet LinkAja Email Formats and Examples Email Format Example Percentage Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor Lorem ipsum dolor sit amet Looking for a particular LinkAja employee's phone or email? Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Lorem ipsum dolor sit amet Looking for a particular LinkAja employee's phone or email?
Direktur Komersial PT Jalin Pembayaran Nusantara Jalin, Eko Dedi Rukminto dan Chief Marketing Officer PT Fintek Karya Nusantara LinkAja, Muhammad Rendi Nugraha pada saat penandatanganan Piagam Kerjasama Implementasi dan Showcase Layanan QRIS Cross Border Indonesia dan Malaysia di Festival Ekonomi Keuangan Digital FEKDI 2023 di Jakarta Convention Center 8/5/2023. Ist JAKARTA, - PT Jalin Pembayaran Nusantara Jalin bekerja sama dengan PT Fintek Karya Nusantara LinkAja memperluas implementasi layanan QR Code Indonesian Standard QRIS yang menghubungkan pembayaran antar negara cross-border melalui interkoneksi kode QR antara Malaysia dan Indonesia. Implementasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan di 2021 terkait pemanfaatan teknologi QR Code pada aplikasi LinkAja untuk pembayaran antar negara dalam Jaringan Link yang dimiliki Jalin. Dalam implementasinya, LinkAja berperan sebagai sebagai issuer dan acquirer, sementara Jalin berperan sebagai lembaga switching di Indonesia. Sebelumnya, di Agustus 2022 lalu, Jalin dan LinkAja telah mengimplementasikan layanan QRIS cross-border di Thailand. Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji mengatakan bahwa model kerja sama dari implementasi QRIS Cross Border yang dijalankan adalah Switching to Switching’ sehingga Jalin akan terhubung dengan switching di Malaysia dengan menggunakan API application programming interface dan standard messaging dalam proses integrasi. Adapun proses settlement akan dilakukan melalui metode LCS local currency settlement melalui Bank ACCD appointed cross currency dealer. “Kerja sama ini diluncurkan dalam rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia FEKDI 2023 yang selaras dengan tema Synergy and Innovation of Digital Economy Fostering Growth. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya implementasi sistem pembayaran regional yang aman, efisien, canggih dan kompetitif,” tambah Ario dalam keterangannya, Selasa 9/5/2023. Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Marketing LinkAja, Muhammad Rendi Nugraha, mengapresiasi koordinasi dan kolaborasi yang sangat baik di antara Jalin dan LinkAja dalam implementasi layanan QRIS cross-border yang terinterkoneksi di Malaysia dan Indonesia. “Kami menyambut baik kerja sama strategis ini yang sejalan dengan tujuan kami dalam memperluas ekosistem digital guna mendorong inklusi keuangan. Melalui sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan ekonomi pada sektor pariwisata,” paparnya. Editor Theresa Sandra Desfika Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Terakhir di-update LinkAja merupakan produk dompet digital milik BUMN yang menawarkan berbagai kemudahan transaksi cashless yang praktis dan mudah untuk segala kebutuhan Fintek Karya Nusantara PT Fintek Karya Nusantara selanjutnya disebut Finarya adalah perusahaan yang menerbitkan produk LinkAja, suatu layanan uang elektronik berbasis aplikasi dengan tujuan memberikan kemudahan dan keamanan bertransaksi bagi para penggunanya. Produk ini telah memiliki ijin dan berada dalam pengawasan Bank Indonesia. LinkAja dibentuk sebagai wadah integrasi dari seluruh layanan uang elektronik yang dimiliki oleh institusi BUMN Badan Usaha Milik Negara, meliputi uang elektronik TCASH yang dikeluarkan PT Telekomunikasi Selular Telkomsel, E-Cash yang dikeluarkan PT Bank Mandiri persero, UnikQu yang dikeluarkan oleh PT Bank Negara Indonesia persero dan T-Bank yang dikeluarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia persero. Bagi para nasabah dari masing-masing uang elektronik di atas selanjutnya dapat melakukan migrasi ke aplikasi LinkAja dengan saldo awal yang juga akan berpindah secara otomatis setelah proses migrasi berhasil dilakukan. LinkAja menyediakan dua macam layanan utama yaitu Basic Service dan Full Service. Perbedaan utamanya dimana untuk Full Service, identitas pelanggan akan terdaftar pada PT Finarya selaku pemilik aplikasi. Dari sisi manfaat, untuk layanan Basic Service pelanggan dapat melakukan isi saldo, bayar transaksi dan tagihan. Sementara untuk Full Service akan diperoleh layanan tambahan berupa transfer dana, tarik tunai dan penyaluran dana di pihak ketiga. Kehadiran LinkAja diharapkan akan mengikatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi non tunai sebagimana dikampanyekan oleh Bank Indonesia. Bingung Soal Produk Keuangan? Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya. Konsultasi Gratis Ulasan Terkait Produk LinkAja Forum yang membahas LinkAja Articles mentioning LinkAja Apakah Anda agen atau marketing yang ahli soal produk ini? MoneyDuck for Expert dapat membantu Anda sebagai penyedia jasa atau produk keuangan untuk terhubung dengan pengguna yang sedang mencari jasa atau produk keuangan. Selengkapnya
JAKARTA — PT Fintek Karya Nusantara Finarya memastikan jumlah pemegang saham perusahaan akan bertambah dengan masuknya tujuh perusahaan pelat beroperasi sekitar Maret 2019, 25 persen saham financial technology fintech dengan produk LinkAja ini dimiliki oleh PT Telekomunikasi Seluler Telkomsel. Sementara itu, PT Bank Mandiri Persero Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. masing-masing menguasai sekitar 20 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. dan PT Pertamina Persero masing-masing memegang 7 persen, sedangkan PT Asuransi Jiwasraya sebesar 1 Utama Finarya Danu Wicaksana mengatakan nantinya, akan ada tujuh perusahaan pelat merah yang masuk menjadi pemilik LinkAja yakni PT Kereta Api Indonesia Persero, PT Jasa Marga Persero Tbk., PT Taspen Persero, PT Pegadaian Persero, PT Angkasa Pura I Persero, PT Angkasa Pura II Persero, dan PT Damri Persero. "Alhasil, akhir tahun kami masih akan melakukan peninjauan ulang terkait kepemilikan modal," terangnya, Jumat 1/11/2019.Danu mengemukakan selain perusahaan pelat merah, LinkAja sebenarnya juga sudah dilirik oleh instansi swasta. Namun, keputusan akhir nantinya masih dalam JugaLinkAja Masuk Aplikasi Gojek, Apa Keuntungan bagi Pengguna?Kolaborasi Perusahaan Teknologi Dorong Transaksi NontunaiMenurutnya, minat yang besar untuk masuk menjadi pemegang saham LinkAja didasari kemampuan produk dalam membuktikan perannya sebagai uang elektronik Indonesia. LinkAja diklaim telah berhasil menyentuh masyarakat yang tidak bankable untuk turut mendapatkan layanan keuangan dan mengurangi transaksi sisi pangsa pasar, LinkAja lebih banyak diminati oleh masyarakat di luar Jabodetabek. Danu mengungkapkan per bulan lalu, sebesar 30 persen transaksi terjadi di Sumatra sedangkan Jabodetabek hanya menyumbang 20 wilayah Jawa Timur berkontribusi 18-20 persen transaksi, sedangkan Jawa Tengah dan Yogyakarta sekitar 15 ini, total merchant LinkAja tercatat sebanyak dengan rata-rata jumlah transaksi 50 juta per bulan dan pengguna sekitar 40 itu, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan hingga akhir tahun, perseroan akan menyetor modal sekitar Rp360 miliar untuk bank dengan sandi saham BMRI ini ingin mengoptimalisasi jaringan pembayaran yang telah dimiliki masing-masing pihak serta mengakselerasi pencapaian keberhasilan gerakan nasional non tunai. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
fintek karya nusantara linkaja api