CaraMenghitung Panjang Sambungan Besi. Besi diamater 6 mm, sambunganya 40 x 6mm = 0,24 mm = 1 m. Besi diamater 25 mm, sambunganya 40 x 25mm = 1000 mm = 1 m. Besi diamater 36 mm, sambunganya 40 x 36mm = 1440 mm = 1,44 m. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan, perlu dilakukan pengawasan ketat agar setiap sambungan besi terpasang dengan
Penguranganini berlaku untuk bagian atas, dan bawah. Contoh pada gambar diatas, balok induk adalah WF 500x200x10x16. (t2) = 16 mm. Maka dibuat pengurangan 30 milimeter. Karena pembulatan dari (2×16) = 32 milimeter. Maka dari itu, diketahui panjang besi siku menjadi (350-30-30) 290 milimeter. Sebagai media untuk menerapkan sambungan full baut.
perencanaankolom, perhitungan manual balok dan kolom strukturbeton1, perhitungan dan panjang penyaluran sambungan lewatan dan penjangkaran, boye sopyan perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, cara menghitung kebutuhan besi untuk tulangan utama dan, analisis dan desain kolom biaxial berdasarkan sni 03 2847,
LihatJuga. kajian numerik perilaku lentur sambungan balok dan kolom bambu laminasi hollow section dengan glue in rod-channel / rhiski aprilianto oleh: aprilianto, rhiski aprilianto Terbitan: (2021) ; Kekuatan sambungan balok solid-kolom kayu hollow menggunakan sambungan lidah dengan pasak bambu / Ahmad Rizky Ardiansyah oleh: Ardiansyah, Ahmad Rizky Terbitan: (2015)
sambunganbesi kolom yang benar Misalnyakayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka penyambungan yang baik dan. Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga harus diperhatikan. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan atau balok. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof Kolom Dan Balok
contoh soal essay tentang hak atas kekayaan intelektual. Ukuran Standar Panjang Sambungan Besi dan Cara Menghitungnya Ukuran Standar Panjang Sambungan Besi dan Cara Menghitungnya Salah satu hal penting dalam memilih bahan bangunan adalah menentukan panjang sambungan besi untuk struktur konstruksi bangunan. Struktur bangunan dari bahan beton bertulang memiliki kekuatan yang sangat kokoh. Hal tersebut dikarenakan adanya kombinasi yang baik antara beton dan besi tulangan. Beton berfungsi untuk menahan gaya dorong, sedangkan besi tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik. Daya tahan tarikan pada besi sangat dipengaruhi oleh panjang sambungannya. Jika panjang sambungan besi tidak diperhitungkan dengan baik, maka gaya tarik besi bisa melemah. Hal inilah yang mendasari alasan pentingnya memperhatikan panjang sambungan besi pada struktur bangunan. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait panjang besi sambungan pada struktur bangunan, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai standar sambungan besi, cara menghitung sambungan besi dan juga jenis sambungan besi. Tanpa perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak pembahasan lengkapnya di bawah ini. Daftar Standar Sambungan Besi Standar kekuatan dan dimensi besi untuk penggunaan struktur bangunan sendiri sebenarnya sudah diatur dalam Standar Nasional Indonesia SNI. Namun, masih banyak pedagang menjual besi di pasaran yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Besi yang tidak sesuai standar tentu tidak akan memiliki kekuatan yang baik. Sebagai pembeli, Anda harus jeli dan teliti dalam memilih bahan besi untuk keperluan bangunan tersebut. Sama halnya dengan dimensi dan kekuatan besi, panjang sambungan besi juga juga diatur dalam SNI. Menurut standar SNI, panjang sambungan besi harus berukuran 40D 40 x diameter besi. Artinya, panjang sambungan besi akan memiliki ukuran yang berbeda pada tiap struktur bangunan, tergantung dari besarnya diameter besi yang dipilih. Berdasarkan hal tersebut, maka panjang standar sambungan besi untuk masing-masing diameter besi akan menjadi seperti berikut ini Tabel Standar Panjang Sambungan Besi No. Ukuran Diameter Besi mm Panjang Sambungan mm 1. 6 240 2. 8 320 3. 9 360 4. 10 400 5. 12 480 6. 13 520 7. 16 640 8. 19 760 9. 22 880 10. 25 1000 11. 28 1120 12. 29 1160 13. 32 1280 14. 36 1440 Agar Anda bisa lebih paham, berikut ini akan kami berikan contoh soal untuk menghitung panjang sambungan besi. Baca Juga Cara Menghitung Berat Besi dengan Rumus Jika ukuran diameter besinya adalah 22 mm, berapa minimal panjang sambungan besi dalam satuan meter agar sesuai dengan standar SNI? Diketahui Ukuran diameter besi = 22 mm Ditanya Berapa meter minimal panjang sambungan besi? Cara menjawabnya adalah seperti ini Panjang minimal sambungan besi = 40 x diameter besi Panjang minimal sambungan besi = 40 x 22 mm Panjang minimal sambungan besi = 880 mm = 0,88 m Jadi, panjang minimal sambungan untuk besi yang memiliki ukuran diameter 22 mm agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia adalah 0,88 m. Bagaimana? Sekarang Anda sudah semakin paham cara menghitung panjang sambungan besi yang sesuai standar SNI, bukan? Setiap sambungan besi pada struktur bangunan harus dipasang dengan benar dan memiliki panjang yang sesuai standar. Panjang sambungan besi tidak boleh terlalu pendek ataupun terlalu panjang. Sambungan besi yang terlalu pendek akan membuat besi sulit disatukan. Akibatnya, daya tegangan tarik besi akan menjadi rendah dan struktur bangunan kurang kokoh. Sebaliknya, sambungan besi terlalu panjang memang memiliki kekuatan lebih baik. Namun, besi yang terlalu panjang mengakibatkan pemborosan biaya. Jadi, sebaiknya panjang sambungan besi ini disesuaikan dengan standar SNI saja. Apa Saja Jenis Sambungan Besi? Sambungan besi yang terdapat pada beton merupakan jenis sambungan lurus memanjang. Jenis sambungan ini banyak ditemukan pada struktur bangunan seperti kolom, balok, plat lantai, pondasi dan lain sebagainya. Namun, selain jenis sambungan ini, ada juga jenis sambungan besi lainnya. Berikut adalah beberapa jenis sambungan besi yang perlu Anda ketahui. 1. Sambungan Las Sambungan las merupakan jenis sambungan besi yang dilakukan dengan cara pemanasan menggunakan suhu tinggi. Sambungan las ini menyambungkan dua besi dalam kondisi elastis atau meleleh. Jenis sambungan las banyak dipakai pada rangka sepeda, permesinan, konstruksi baja dan lain-lain. Baca Juga Jenis Kawat Las, Fungsi dan Cara Menggunakannya 2. Sambungan Baut Sambungan baut adalah sambungan yang umumnya berbentuk segi enam pada kepalanya. Salah satu ujungnya dilengkapi ulir untuk dipasangkan mur sebagai pengunci. Dalam pemasangannya, sambungan baut ini dapat digunakan sebagai sambungan sementara, sambungan tetap dan juga sambungan bergerak. 3. Sambungan Paku Keling/Rivet Sambungan paku keling merupakan jenis sambungan yang sifatnya permanen. Sambungan ini biasanya dipakai untuk menyambungkan dua plat seperti pada tangki dan boiler. Selain itu, sambungan paku keling juga sering dimanfaatkan untuk menyambungkan komponen pada perabotan rumah tangga, peralatan elektronik dan juga furniture. Demikianlah penjelasan tentang panjang sambungan besi kali ini. Semoga informasi pada artikel ini dapat dengan mudah dipahami dan bisa menambah wawasan Anda. Bagi Anda yang saat ini mencari tangga scaffolding, Anda bisa mendapatkannya di Indosteger. Indosteger menyediakan berbagai pilihan tangga scaffolding dengan harga terbaik dan berkualitas. Anda juga bisa sewa scaffolding secara mingguan atau bulanan dengan jumlah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Segera konsultasikan mengenai kebutuhan Anda di sini dan dapatkan harga istimewa dari kami. Terimakasih telah membaca hingga akhir. Jika dirasa artikel terkait panjang sambungan besi ini bermanfaat jangan lupa bagikan kepada kerabat Anda! Recent Articles
BAB IV TEKNIS PEMASANGAN TULANGAN Untuk menjamin agar struktur yang dibuat benar-benar aman dan kuat maka setiap elemen struktur harus saling mengikat dan setiap sambungan-sambungan tulangan harus benar- benar diperhatikan. Cara-cara penyambungan tulangan dan elemen struktur diperlihatkan pada gambar-gambar dibawah. Pertemuan Antara Balok dan Kolom. Tulangan pada ujung balok harus dibengkokkan kebagian dalam kolom, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama. Secara detail digambarkan pada gambar Gambar Detail Penulangan Hubungan Balok dan Kolom Pertemuan Antara Kolom dan Ringbalk. Tulangan pada ujung kolom harus dibengkokkan kebagian dalam ringbalk, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama. Secara detail digambarkan pada gambar Gambar Detail Penulangan Hubungan Kolom dan Ringbalk 40 d Tulangan dibengkokan kekanan dan kekiri 40d Tulangan balok melewati tulangan kolom sebelah dalam Tulangan balok melewati tulangan kolom sebelah dalam Tulangan dibengkokan keatas atau kebawah 40d 40 d Pertemuan Antara Kolom dan Sloof. Tulangan pada ujung kolom harus dibengkokkan kebagian dalam sloof, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama. Secara detail digambarkan pada gambar Gambar Detail Penulangan Hubungan Kolom dan Sloof Pertemuan Antara Plat Lantai dengan Balok. Tulangan atas plat lantai harus dibengkokkan kebagian dalam balok, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan, sedangkan tulangan bawah plat lantai masuk menerus ke dalam balok dan tidak perlu dibengkokkan. Hubungan Balok Anak dan Balok Induk. Tulangan atas balok anak menerus melewati balok induk bagian dalam dan ditekuk kebawah minimal 40 kali diameter tulangannya sebagai panjang penyaluran, sedangkan tulangan bawah balok anak menerus ke dalam balok induk dan ditekuk ke atas hingga 30 kali diameter tulangannya. Hubungan Ringbalk Atas dengan Kolom Pinggir. Tulangan atas dan bawah ringbalk menerus melewati kolom bagiuan dalam dan ditekuk kebawah hingga 40 kali diameter tulangannya. Secara detail digambarkan pada gambar Sloof Fondasi Kolom pengaku dinding Potongan Melintang 40 d Tulangan dibengkokan 40d Sloof Tampak Samping Kolom pengaku dinding Keterangan S 1 = Jarak begel dari tepi kolom diambil maksimum 7,5 cm S 2 = Jarak begel ringbalk sesuai hasil perencanaan S 3 = Jarak begel dari tepi bawah ringbalk diambil maksimum 10 cm S 4 = Jarak begel kolom sesuai hasil perencanaan h k = Tinggi penampang kolom b k = Lebar penampang kolom h b = Tinggi penampang balok b b = Lebar penampang balok Gambar Detail Penulangan Hubungan Ringbalk Ujung Atas dengan Kolom Pinggir Hubungan Balok Lantai dengan Kolom Pinggir.
Ada 6 detail sambungan balok baja terhadap kolom. Detail-detail ini akan sering anda temui. Khususnya pada pekerjaan konstruksi dak baja. Mulai yang ber-anggaran ratusan juta, hingga ratusan miliar. Pasti menerapkan sistem sambungan baut dan las, pada setiap komponennya. Sebab sampai sekarang belum temukan metode lain untuk menyatukan material baja. Selain kedua cara tersebut. Pengertian balok dan kolom baja Adalah 2 jenis komponen struktur yang terbuat dari material baja profil. Yang secara bersama-sama bekerja sebagai penopang beban yang terjadi pada konstruksi bangunan. Walau dengan posisi pemasangan yang berbeda. Namun perbedaan tersebut pula, yang mengakibatkan fungsi kedua komponen lebih spesifik. Yaitu kolom baja bekerja menyangga beban tekan aksial secara vertikal. Sedangkan balok baja menopang beban secara horizontal, serta menyalurkan ke tiang kolom. Perlu anda ketahui gabungan antara balok dan kolom baja ini sering sebut dengan portal. Anda dapat membaca istilah-istilah yang berkaitan tentang baja. Karena harus kita akui struktur baja selalu terikat dengan kajian-kajian ilmiah. Tidak terkecuali untuk menetapkan detail sambungan balok baja ini. Jenis-jenis pertemuan balok dan kolom Secara umum sambungan balok baja ada 2 macam, yaitu a].Pertemuan balok dengan kolom, dan b].Join antar sesama balok. Nah yang anda baca saat ini adalah yang pertama. Sementara bagian kedua akan kami hadirkan dalam artikel berikutnya. Sementara itu join balok dan kolom sendiri terbagi 2, yaitu Sambungan balok terjadi pada flange kolom Dan sambungan yang berada pada web Pertemuan balok pada flange kolom Perlu anda ketahui material yang paling baik untuk kolom, maupun balok adalah baja profil WF dan H-Beam. Kedua material ini sama-sama memiliki flange sayap. Nah ketika sebuah balok WF 250x125x6x9. Hendak anda sambung dengan kolom, yang terbuat dari H-Beam 300x300x10x15. Dengan posisi pemasangan pada sayap. Maka model pertemuan dapat anda terapkan, seperti pada gambar berikut. a. Keterangan gambar detail 1 Detail sambungan balok baja nomor 1, termasuk yang paling praktis serta tergolong kuat. Karena seluruh penampang balok melekat pada flange H-Beam. Hanya dengan menggunakan 2 jenis komponen, yaitu Pelat lekat T=10 mm, berukuran ≤ 125×260 mm Baut mur Ø5/8” HTB A-325 sebanyak 6 buah Sedangkan untuk perkuatan kolom H-Beam, cukup dengan menambah 2 buah stiffner. Anda pasang rata dengan pelat lekat balok. Yaitu dengan menggunakan pelat baja T= 10 mm. Agar sesuai dengan ketentuan ≤ tebal web t1 kolom. b. Keterangan gambar detail 2 Gambar detail sambungan balok baja yang ke-2. Balok terhubung dengan kolom melalui komponen perantara, yakni pelat lekat. Berbeda dengan detail 1. Sehingga model sambungan ini jarang terapkan. Karena balok kurang kokoh. Setelah menerima beran berat sering mengalami puntir. Apalagi bila pemasangan pelat simpul hanya 1 buah. Padahal seharusnya adalah 2. Yakni sisi kanan dan kiri web balok. c. Dan penjelasan detail 3 Gambar 3 merupakan yang terbaik dari 6 detail sambungan balok baja. Hingga saat ini type sambungan seperti ini adalah paling populer. Bahkan untuk join konsol serta kuda-kuda pun menerapkan model ini. Secara visual dapat anda lihat perbandingannya dengan gambar 1 dan 2. Dari dimensi pelat serta jumlah baut mur. Seluruhnya 2x dari model sambungan sebelumnya. Selain itu balok WF juga memiliki perkuatan ekstra, yaitu hounch/couph. Atau dalam istilah lokal elemen ini disebut sumpil atau dagu. Artinya balok baja terhubung dengan kolom dengan sambungan baut yang berada pada web kolom. Silahkan anda perhatikan 3 buah detail sambungan balok baja berikut. Model sambungan type A Sambungan type A sama persis dengan detail 1. Yang berbeda adalah letak sambungan. Perlu anda ketahui karena join balok terjadi pada web kolom. Maka anda harus membuat lubang baut pada kolom. Dan kemungkinan besar hal itu akan mengurangi kekuatan kolom. Karena tebal web t1 selalu lebih tipis daripada flange. Yakni cuma 10 mm Kolom menggunakan H-Beam 300x300x10x15. Model sambungan type B Menerapkan detail sambungan balok baja type B. Berarti anda harus melakukan pengelasan pelat lekat pada web. Dan jika pelat lekat yang anda gunakan adalah 2 buah. Artinya pengelasan harus terjadi 2x. Hal itu dapat mengakibatkan perlemahan kolom. Khusunya pada titik sambungan tersebut. Oleh karena itu metode ini juga kurang familiar hingga sekarang. Dan join balok type C Sedangkan untuk join balok type C, adalah yang paling bagus. Dimensi komponen sambungan ini sama dengan detail sambungan 3. Penting anda ketahui juga, balok tidak langsung terhubung web kolom. Tetapi terlebih dahulu memasang komponen tambahan, yang terbuat dari WF 250x125x6x9 belah. Serta sebagai pengaku WF belah tersebut terpasang stiffner, yang sekaligus berfungsi sebagai tutup. Pada bagian bawah maupun atas komponen. [Penutup] Aplikasi model join pada struktur lain 6 detail sambungan balok baja ini dapat anda adopsi untuk sambungan komponen struktur lain. Namun terlebih dahulu memperhitungkan kekuatan baut mur. Misalnya untuk detail 2 dan type B, selain untuk sambungan balok kantilever, konsol dan kuda-kuda. Juga dapat anda terapkan pada regel tie beam. Dengan satu syarat, semua material terbuat dari profil WF atau H-Beam. Demikian penjelasan 6 macam detail sambungan balok baja dengan kolom. Semoga bermanfaat.
Konstruksi Blog single post caption 1 Cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok merupakan hal penting yang harus dipahami. Sebuah perencanaan awal dalam membangun bangunan atau rumah, pasti akan membutuhkan pengetahuan yang satu ini. Besi beton menjadi salah satu material yang sangat penting untuk keperluan konstruksi, hal ini dikarenakan fungsinya sebagai material yang bisa menyediakan struktur yang kokoh untuk rumah dan bangunan Anda. Akan ada beban besar yang ditopang dari atap ataupun bagian lain oleh struktur rumah yang terbuat dari beton ini. Kolom dan balok akan bisa menjalankan fungsinya dengan benar apabila dibuat dengan benar. Ketahui cara menghitung kebutuhan besi pada 2 bagian ini dengan mudah. Jenis Kolom dan Balok yang Umum Digunakan pada Bangunan Kolom dan balok adalah struktur bangunan yang akan diletakkan di atas lantai, berbentuk tiang menjulang ke atas. Elemen yang penting untuk menopang beban. Terbuat dari susunan beton bertulang yang perhitungannya harus sesuai ketentuan pondasi SNI. Ada tiga jenis kolom dan balok yang sering digunakan, yaitu beton bertulang, bata, dan kayu. 1. Beton bertulang Untuk rumah tidak bertingkat dengan fondasi dari batu kali, maka kolom yang digunakan berasal dari beton bertulang. 2. Batu bata Kolom dan balok yang berasal dari bata dinilai kurang kuat jika digunakan dalam pembangunan rumah. Terutama karena sifatnya yang mudah lembap. 3. Kayu Jenis yang terbuat dari kayu ini biasanya dipakai pada rumah panggung berfondasi tiang kayu. Baca juga 10 Jenis Pondasi Rumah Terpopuler Cara Menghitung Kebutuhan Kolom dan Balok Satuan meter kubik akan digunakan dalam pengerjaan kolom dan balok. Namun dalam proses penghitungannya, Anda juga harus bisa menghitung kebutuhan besi kolom dan balok. Cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok ditentukan oleh ukuran, diameter besi pokok, panjang fondasi, besi cincin/sengkang serta jarak pemasangan sengkang atau besi cincin. Agar bisa memahami hal ini, perhatikan contoh berikut ini. Untuk kolom beton dengan tinggi 3,5 m dan keliling 20 x 20 cm, akan diperlukan dua jenis beton, yakni besi beton d10 tulangan utama dan d8 begel/sengkang. Begel akan dipasang setiap 15 cm atau 0,15 m, maka perhitungannya adalah sebagai berikut Perhitungan Besi Beton d10 untuk Tulangan Utama Panjang total besi beton d10 yang dibutuhkan adalah 3,5 m x 4 jumlah tulangan pokok = 14 meter Jumlah total batang besi beton d10 adalah 14 m 12 m panjang satu batang besi beton di pasaran = 1,167 dibulatkan ke atas menjadi = 2 batang Baca juga Cara Menghitung Dimensi Kolom dengan Rumus yang Tepat Perhitungan Besi Beton d8 untuk Begel Jumlah sengkang yang diperlukan adalah 3,5 m tinggi kolom 0,15 m jarak sengkang = 23,4 buah sengkang atau dibulatkan menjadi 23 buah sengkang. Panjang besi untuk satu buah sengkang adalah 16 cm + 16 cm + 16 cm + 16 cm + 6 cm tambahan ekstra untuk tekukan-tekukan = 70 cm = 0,7 m. Jumlah total besi beton d8 yang diperlukan adalah 23 x 0,7 m = 16,1 m. Jumlah batang besi beton d8 adalah 16,1 m 12 m panjang satu batang besi beton di pasaran = 1,342 batang atau dibulatkan menjadi = 2 batang. Nah, itulah dia cara cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok yang akan digunakan pada kegiatan pembangunan Anda. Dengan memahami hal ini, Anda akan bisa menyusun perencanaan pembangunan yang baik. Terutama pada alokasi budget. Dari mengetahui cara menghitung kebutuhan besi, maka Anda bisa langsung mengecek harga besi beton ulir di Klopmart. Kunjungi website kami sekarang juga Baca juga Tabel Ukuran Berat Besi Beton SNI untuk Ulir dan Polos Atap & Lantai Mana yang Lebih Baik Paving Block vs Cor? Ini Penjelasannya Selengkapnya Cat dan Kimia Apa Itu Wall Cladding? Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harganya Selengkapnya Konstruksi Simak 10 Tips Bangun Rumah Hemat Biaya Selengkapnya
Panjang baja tulangan yang ada di pasaran biasanya 12m ditekuk menjadi 2. Struktur beton bertulang yang akan kita cor tentunya memiliki ukuran yang bervariasi sehingga panjang tulangan pun tidak bisa sama, dan penyambungan tulangan pasti diperlukan. Tetapi penyambungan tulangan harus memperhatikan dimana kita sebaiknya menyambung dan berapa panjang penyambungannya agar struktur sesuai dengan yang kita harapkan. Pada intinya penyambungan tulangan diupayakan diletakkan di daerah yang memiliki tegangan tarik yang lebih rendah. Pelat lantai biasanya terdiri dari tulangan atas dan tulangan bawah dan dipasang saling silang / 2 arah. Untuk penyambungan tulangan bawah sebaiknya dilakukan di daerah sekitar balok atau tepi pelat, karena pada daerah ini bagin bawah pelat dalam keadaan tertekan, sedangkan yang dalam keadaan tertarik yang lebih membutuhkan tulangan adalah bagian atas pelat, sebaliknya untuk tulangan atas penyambungan dilakukan di daerah sekitar tengah pelat karena di tengah pelat bagian atas dalam keadaan tertekan. Penyambungan antara batang tulangan satu dan berikutnya sebaiknya diupayakan tidak dalam satu garis yang sama sehingga perlemahan tidak terjadi pada satu garis. Demikian juga untuk balok, penyambungan tulangan longitudinal bawah dilakukan didekat daerah kolom penyangga, sedangkan untuk tulangan longitudinal atas dilakukan di tengah bentang balok. Khusus untuk detail tahan gempa, penyambungan tulangan atas dan bawah dilakukan di daerah sejarak 2 x tinggi balok dari muka kolom, karena gaya gempa bersifat bolak-balik. Unuk penyembungan kolom penyangga, sebaiknya dilakukan di tengah bentang kolom, bukan di daerah dekat pelat lantai, karena di tengah bentang momen yang terjadi biasanya relatif kecil. Panjang sambungan pun harus diperhatikan, sehingga gaya tarik yang terjadi dapat di transfer dengan baik ke tulangan berikutnya. Sambungan diikat dengan kawat bendrad sedemikan rupa sehingga tidak lepas sewaktu dilakukan pengecoran. Panjang sambungan sebenarnya diatur dalam code / Standar Nasional Indonesia SNI untuk beton. Untuk keperluan praktis, biasanya diambil panjang penyaluran / sambungan / overlap sebesar 40 x diameter untuk tulangan ulir dengan mutu baja 400MPa . Jadi apabila kita hendak menyambung tulangan diameter 13, maka kita membutuhkan panjang sambungan minimal 40 x 13 = 520 mm. Pengangkuran / penekukan tulangan juga penting didaerah ujung-ujung pelat, balok dan kolom. Karena tanpa pengangkuran yang baik, gaya tarik yang terjadi pada tulangan tidak ada yang menahan. Dengan ditekuk maka terjadi ikatan yang kuat dengan beton. Bayangkan menarik tulangan yang telah dibengkokkan didalam beton, pasti lebih sulit daripada menarik tulangan lurus dalam beton.
sambungan besi kolom dan balok