KomentarArtikel : “Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu” Itulah pesan singkat dari Khalifah kedua umat Islam Umar bin K
DidiklahKarakter Anakmu Sesuai Zamannya. OPINI, Pendidikan karakter pada anak harus sesuai dengan zamanya, harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan anak setempat sehingga lebih efektif. Hal ini sesuai dengan pesan Ali Bin Abu Thalib “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan
SEBAGAIUPAYA PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK Oleh: Santi Lisawati Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor santilisnawati@ Anak memiliki keistimewaan tersendiri. Ajaran Islam memiliki kesempurnaan dalam memberikan hak-hak terhadap anak. Hak-hak anak memiliki cakupan yang luas dan unik.
Meskipunusianya masih tergolong dini, orang tuanya udah mengenalkan dan mengajarkan agama kepada bocah kecil tersebut. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Didiklah anak-anakmu atas tiga hal: mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca Alquran.
1ar rahman 2 ali imran 159 3 al maidah ayat 8 4 AL MAIDAH AYAT 2 5 sabar 6 Ilmu 7 al hajj ayat 37 8 hidayah 9 ismail 10 al hujurat ayat 13 11 Dzulkarnain 12 al mujadalah Apakah yang Anda maksud bermain-mainlah dengan anakmu selama seminggu, didiklah ia selama (Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka tidaklah akan diterima
contoh soal essay tentang hak atas kekayaan intelektual. ILMU itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan. Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.” Dari hadist tersebut, sudah sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini serba berubah. Sesuatu yang hari ini istimewa, tapi pada 10 atau 20 tahun mendatang bisa jadi hanya hal yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang hari ini mustahil, bisa jadi pada 10 atau 20 tahun mendatang adalah hal yang sangat mudah sekali. Seiring perkembangan zaman, berbagai macam teknologi mulai berkembang, seperti ditemukannya mesin dan sekarang masuk masa informasi. Jadi dapat kita lihat, orang yang paling sukses adalah mereka yang paling cepat menguasai informasi hal ini ditandai dengan serba mudahnya kita mendapatkan akses untuk sebuah informasi melalui teknologi digital. Semua orang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada dasarnya manusia dianuegerahi kecerdasan, ada jutaan sel didalam kepala manusia untuk menopang itu. Bedanya adalah kesungguhan manusia untuk menggunakan otak, padahal semakin sering digunakan maka semakin pintar seseorang, tapi sebaliknya, semakin jarang otak digunakan maka otak akan semakin tumpul. Sumber ilmu pengetahuan itu ada dalam Islam. Itu dijelaskan dalam banyak ayat dan hadist. Bahkan Allah akan meninggikan orang- orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat, dan sumber kebahagian dunia dan akhirat adalah dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu, kondisi tersebut menjadi PR’ bagi guru dan orang tua dalam mempersiapkan anak- anak agar siap menghadapi tuntutan zamannya. Sehingga anak menjadi anak yang bermanfaat serta berdaya guna serta jadi amal kebaikan orang tua kelak. Kurikulum 2013 berusaha menyesuaikan dengan kondisi dinamis pendidikan, dimana didalamnya tidak hanya menekankan siswa untuk belajar ilmu-ilmu umum, tetap juga agama, etitut dan lainnya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan akan datang. Untuk itu, guru dan orang tua sangat berperan dalam membawa masa depan anak. Untuk itu, orangtua dan guru dapat berperan aktif dalam pendidikan anak- anak nya, sehingga tumbuh dan kembang sesuai yang dibutuhkan zaman dengan tidak lepas dari kontrol agama. Sumber Khazanah Republika
Oleh Stefanus Widananta Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan Efesus 6;4 Mendidik anak adalah salah satu tugas dari orang tua, namun sayangnya banyak orang tua yang lebih mementingkan pendidikan intelektual daripada spiritual. Orang tua lebih takut dan kuatir kalau anaknya tidak pintar secara intelektual dan miskin secara materi, daripada tidak memiliki iman yang baik dan bertumbuh. Anak bagaikan kertas kosong ketika mereka dilahirkan, jika kita mendidik dengan warna yang salah, maka mereka akan terbentuk dengan warna yang salah juga. Ketika kita mendidik mereka untuk takut kepada Tuhan, maka didikan itu mendatangkan hikmat. Firman Tuhan mengingatkan kita agar mendidik anak-anak kita di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Bangsa Israel melakukan pendidikan kepada anak-anaknya untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, secara berulang-ulang dan membicarakan kebenaran firman Tuhan dengan anak-anak mereka, ketika mereka duduk di rumah, ketika mereka sedang dalam perjalanan, ketika berbaring dan ketika mereka bangun. Orang Israel menganggap perintah itu sebagai “syema”, suatu perintah penting yang harus sungguh-sungguh diperhatikan. Bagi orang Israel, pendidikan rohani merupakan bagian integral dari perjanjian antara Allah dan umat-Nya. Syema ini menjadi cara bagi orang tua unyuk mendidik anak-anaknya. Salomo mengatakan, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu dan mendatangkan sukacita kepadamu”. “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya. Tuhan Yesus memberkati.
didiklah anakmu dengan ilmu agama