Naba ayat 31-40 beserta tajwidnya K. Kompetensi Dasar - Membaca al-Qur’an surat an-Naba’ ayat 31-40 sesuai tajwidnya II. Indikator 7. Membaca huruf-huruf dalam surat an-Naba’ ayat 31-40 dengan fasih 8. Membedakan antara bacaan yang dibaca panjang dan pendek pada surat an-Naba’ ayat 31-40 9. Tulisanatau Teks Latin Surat An Naba’. Surat yang ke-78 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 40 ayat. Baca juga surat An Naba’ teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. An Naba’ – النبإ 1. ‘amma yatasaa-aluuna 2. ‘ani alnnaba-i al’azhiimi 3. alladzii hum fiihi mukhtalifuuna 4. kallaa saya’lamuuna 5. tsumma kallaa saya’lamuuna 6. [] Ayat37. Ayat 38. Ayat 39. Ayat 40. Assalaamu'alaikum, Hallo sobat artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Naba ayat 31-40. Pada artikel sebelumnya sudah dibagikan tajwid surat An Naba ayat 21-30. Dalam surat An Naba ayat 31-40 terdapat Ghunnah, Mad Thabi'i, Mad 'Iwadl, Mad Wajib Muttashil dan sebagainya. Lasourate An-Nas 114. 25012021 Dalam surat An Naba ayat 31-40 terdapat Ghunnah Mad Thabii Mad Iwadl Mad Wajib Muttashil dan sebagainya. Tentu saja hal ini. Benefits of reciting Surah al-Jinn Download surat An Naba lengkap ayat 1-40 mp3 free alias gratis tanpa ribet, diantaranya adalah dari qari Muzammil Hasballah, hanan attaki, Muhammad 78An-Naba’-6: Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, (Transliterasi indonesia: Alam najAAali alarda mihadan) contoh soal essay tentang hak atas kekayaan intelektual. إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian hai orang-orang kafir Mekah siksa yang dekat yakni siksa pada hari kiamat yang akan datang nanti; dan setiap sesuatu yang akan datang itu berarti masa terjadinya sudah dekat pada hari menjadi Zharaf dari lafal 'Adzaaban berikut sifatnya yakni berikut lafal Qariiban manusia melihat setiap manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya yakni perbuatan baik dan perbuatan buruk yang telah dikerjakannya semasa di dunia dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya huruf Ya di sini bermakna Tanbih sekiranya aku dahulu adalah tanah" maka aku tidak akan disiksa. Ia mengatakan demikian sewaktu Allah berfirman kepada binatang-binatang semuanya sesudah Dia melakukan hukum kisas sebagian dari mereka terhadap sebagian yang lain "Jadilah kamu sekalian tanah!" Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian mengenai siksa yang kedatangannya telah dekat. Pada hari itu setiap orang dapat melihat apa yang dilakukan oleh kedua tangannya. Dengan mengharap keselamatan, orang kafir akan berkata, "Alangkah baiknya jika, setelah kematianku, aku tetap menjadi tanah sehingga aku tidak dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Yaitu hari Kiamat. Hal itu, karena setiap yang akan datang adalah dekat. Oleh karena itu, sebelum ia bersedih karena melihat perbuatannya di akhirat, maka hendaknya ia melihat perbuatan yang dilakukannya sekarang sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu Terj. Al Hasyr 18 Sehingga aku tidak diazab. Orang kafir mengucapkan seperti ini ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman kepada hewan setelah hewan-hewan itu membalas satu sama lain melakukan qishas, “Jadilah Ayat 31إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًاSesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,Ayat 32حَدَآئِقَ وَأَعْنَٰبًاyaitu kebun-kebun dan buah anggur,Ayat 33وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًاdan gadis-gadis remaja yang sebaya,Ayat 34وَكَأْسًا دِهَاقًاdan gelas-gelas yang penuh berisi minuman.Ayat 35لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّٰبًاDi dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan 36جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًاSebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,Ayat 37رَّبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلرَّحْمَٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًاTuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan 38يَوْمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًاPada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang 39ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًاItulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada 40إِنَّآ أَنذَرْنَٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢاSesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". Bacaan Surah An Naba Ayat 1-40 Arab, Latin dan Artinya. Adalah surah yang ke-78, terdiri dari 40 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekkah. Surah An Naba ini mempunyai nama lain yaitu Amma Yatasaa alun. Al Hadits An Naba Ayat 1 Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Hasan Al-Bashri menyebutkan, “Ketika Rasululllah diutus, kaum musyrikin saling bertanya di antara mereka. Di antara pertanyaan yang mereka ajukan adalah mengenai hari terjadinya Kiamat.” Maka dari itu, turunlah ayat ini. Lubabun Nuqul 208 An Naba Ayat 31 Hadits riwayat Anas bin Malik dia berkata, “Ketika turun ayat,’Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu,’ sampai pada firman-Nya,’Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah. Sepulang dari Hudaibiah, mereka digeluti rasa sedih bercampur gundah. Setelah beliau menyembelih kurban di Hudaibiyah beliau bersabda,’Telah diturunkan kepadaku sebuah ayat lebih aku sukai daripada seluruh isi dunia.” HR Muslim, 3341 Baca juga Surah sesudahnya An Nazi’at النَّبَإ An Naba Berita Besar عَمَّ يَتَسَآءَلُوْنَ ﴿النبإ١ amma yatasaa-aluun 1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيْمِ ﴿النبإ٢ anin naba-il adziim 2. Tentang berita yang besar hari berbangkit, الَّذِى هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَ ﴿النبإ٣ alladzii humfiihi mukhtalifuun 3. yang dalam itu mereka berselisih. كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ﴿النبإ٤ kallaa saya’lamuun 4. Tidak![1] Kelak mereka akan mengetahui, ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ﴿النبإ٥ tsumma kallaa saya’lamuun 5. sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui. أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهٰدًا ﴿النبإ٦ alam naj’alil ardho mihaadaa 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا ﴿النبإ٧ wal jibaala autaadaa 7. dan gunung-gunung sebagai pasak?, وَخَلَقْنٰكُمْ أَزْوٰجًا ﴿النبإ٨ wakholaqnaakum azwaajaa 8. Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan, وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا ﴿النبإ٩ waja’alnaa naumakum subaataa 9. dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, وَجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًا ﴿النبإ١۰ waja’alnal laila libaasaa 10. dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,[2] وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا ﴿النبإ١١ waja’alnan nahaaro ma’aasyaa 11. dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan, وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا ﴿النبإ١٢ wabanainaa fauqokum sab’ang syidaadaa 12. dan Kami membangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh, وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا ﴿النبإ١٣ waja’alnaa siroojaw wahhaajaa 13. dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang matahari, وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا ﴿النبإ١٤ wa-angzalnaa minal mu’shirooti maa-ang tsajjaajaa 14. dan Kami turunnkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya, لِّنُخْرِجَ بِهٖۦ حَبًّا وَنَبَاتًا ﴿النبإ١٥ linukhrija bihii habbaw wanabaataa 15. untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman, وَجَنّٰتٍ أَلْفَافًا ﴿النبإ١٦ wajannaatin alfaafaa 16. dan kebun-kebun yang rindang. إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقٰتًا ﴿النبإ١٧ inna yaumal fashli kaana miiqootaa 17. Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan, يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا ﴿النبإ١٨ yauma yungfakhu fish shuuri fata’tuuna afwaajaa 18. yaitu pada hari ketika sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong, وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوٰبًا ﴿النبإ١٩ wafutihatis samaa-u fakaanat abwaabaa 19. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu, وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا ﴿النبإ٢۰ wasuyyirotil jibaalu fakaanat saroobaa 20. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا ﴿النبإ٢١ inna jahannama kaanat mirshoodaa 21. Sungguh, neraka Jahanam itu sebagai tempat mengintai bagi penjaga yang mengawasi isi neraka, لِّلطّٰغِيْنَ مَـأٰبًا ﴿النبإ٢٢ liththooghiina ma-aabaa 22. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ أَحْقَابًا ﴿النبإ٢٣ laabitsiina fiihaa ahqoobaa 23. Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama, لَّا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ﴿النبإ٢٤ laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaroobaa 24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan pula mendapat minuman, إِلَّا حَمِيْمًا وَغَسَّاقًا ﴿النبإ٢٥ illaa hamiimaw waghossaaqoo 25. selain air yang mendidih dan nanah, جَزَآءً وِفَاقًا ﴿النبإ٢٦ jazaa-aw wifaaqoo 26. sebagai pembalasan yang setimpal. إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًا ﴿النبإ٢٧ innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa 27. Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan penghitungan, وَكَذَّبُوا۟ بِـأٰيٰتِنَا كِذَّابًا ﴿النبإ٢٨ wakadzdzabuu bi-aayaatinaa kidzdzaabaa 28. dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami, وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًا ﴿النبإ٢٩ wakulla syai-in ahshoinaahu kitaabaa 29. dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab buku catatan amalan manusia. فَذُوْقُوا۟ فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا ﴿النبإ٣۰ fadzuuquu falan naziidakum illaa adzaabaa 30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا ﴿النبإ٣١ inna lil muttaqiina mafaazaa 31. Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, حَدَآئِقَ وَأَعْنٰبًا ﴿النبإ٣٢ hadaa-iqo wa a’naabaa 32. yaitu kebun-kebun dan buah anggur, وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ﴿النبإ٣٣ wakawaa’iba atroobaa 33. dan gadis-gadis cantik yang sebaya, وَكَأْسًا دِهَاقًا ﴿النبإ٣٤ waka’san dihaaqoo 34. dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman. لَّا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَلَا كِذّٰبًا ﴿النبإ٣٥ laa yasma’uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa 35. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta, جَزَآءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ﴿النبإ٣٦ jazaa-am mirrobbika athoo-an hisaabaa 36. Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu, رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا ﴿النبإ٣٧ robbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rohmaan, laa yamlikuuna minhu khithoobaa 37. Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia. يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ﴿النبإ٣٨ yauma yaquumur ruuhu wal malaa-ikatu shoffaa, laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rohmaanu waqoola showaabaa 38. Pada hari, ketika ruh[3] dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar. ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ ۖ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـأٰبًا ﴿النبإ٣٩ dzaalikal yaumul haq, famang syaa-at takhodza ilaa robbihii ma-aabaa 39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. إِنَّآ أَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يٰلَيْتَنِى كُنْتُ تُرٰبًۢا ﴿النبإ٤۰ innaa angdzarnaakum adzaabang qoriibay yauma yangdzurul mar-umaa qoddamat yadaahu wayaquulul kaafiru yaalaitanii kuntu turoobaa 40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” Video Murottal Surah An Naba [1] Sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat. [2] Malam itu disebut sebagai “pakaian” karena malam itu gelap menutupi jagat sebagaimana pakaian menutupi tubuh manusia. [3] Para mufasir mempunyai pendapat yang berbeda tentang maksud “ruh” dalam ayat ini. Ada yang mengatakan “Jibril”, ada yang mengatakan “tentara Allah”, dan ada pula yang mengatakan “roh manusia”. SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا. حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا. وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا. وَكَأْسًا دِهَاقًا. لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا. جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا. رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا. يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا. ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا. إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”31 Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan. 32 Yaitu kebun-kebun dan buah anggur. 33 Gadis-gadis remaja yang sebaya. 34 Gelas-gelas yang penuh berisi minuman. 35 Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta. 36 Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak. 37 Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya. 38 Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar. 39 Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya. 40 Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.”[1] TAFSIR SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan.” Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dan menjauhi larangan-Nya, maka mereka akan mendapatkan kemenangan dan keberuntungan di tempat tinggalnya dan pada hari-hari mereka di Surga,[2] serta akan dijauhkan dari Neraka.[3] حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا ”Yaitu kebun-kebun dan buah anggur.” Maknanya adalah; dalam kemenangan tersebut mereka mendapatkan kebun-kebun yang dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan yang lebat yang dihiasi dengan buah-buahan, dan buah anggur yang terpancar di antara mata air. Buah anggur disebutkan secara khusus karena ia termasuk buah yang paling bagus dan paling banyak tumbuh di kebun tersebut.[4] وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ”Gadis-gadis remaja yang sebaya.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka akan mendapatkan isteri-isteri yang mereka inginkan, yang usia gadis-gadis tersebut saling berdekatan.[5] وَكَأْسًا دِهَاقًا ”Gelas-gelas yang penuh berisi minuman.” Maknanya adalah; gelas-gelas yang penuh berisi minuman khamer yang lezat untuk diminum.[6] لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا ”Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak bermanfaat dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa.[7] جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ”Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak.” Maknanya adalah; sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak, karena amal perbuatanmu sesuai dengan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[8] رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا ”Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya.” Maknanya adalah; Allah Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pemurah, yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang mampu memulai berbicara dengan-Nya, kecuali yang mendapat izin-Nya.[9] يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ”Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar.” Maknanya adalah; pada hari ketika Malaikat Jibril alaihis salam dan para Malaikat yang lainnya berdiri berbaris-baris dalam keadaan tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,[10] mereka tidak berkata-kata baik Malaikat atau selain mereka, kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar yang sesuai dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[11] ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا ”Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya akan ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya.” Maknanya adalah; itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya dengan melakukan amal shalih,[12] agar selamat dari siksaan di akhirat.[13] إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.” Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya Hari Kiamat yang sudah dekat.[14] Pada hari itu manusia akan melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, yang baik maupun yang buruk, yang awal maupun yang akhir,[15] dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah, yang tidak diciptakan dan yang tidak dibangkitkan.”[16] [1] QS. An-Naba’ 31 – 40. [2] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 34. [3] Taisirul Karimir Rahman, 907. [4] Taisirul Karimir Rahman, 907. [5] Taisirul Karimir Rahman, 907. [6] Taisirul Karimir Rahman, 907. [7] Taisirul Karimir Rahman, 907. [8] Taisirul Karimir Rahman, 907. [9] Tafsirul Qur’anil ’Azhim, 1680. [10] Taisirul Karimir Rahman, 908. [11] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 36. [12] Zubdatut Tafsir, 583. [13] Tafsirul Jalalain, 594. [14] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 37. [15] Tafsirul Qur’anil Azhim, 1681. [16] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 38.

an naba ayat 31 40